Mekanisme baru diciptakan untuk memfasilitasi pembayaran yang terkait dengan ekspor Iran, termasuk minyak.
Iran rerata mengekspor produk ke pasar Irak sebanyak USD25 juta per-hari.
Teheran menggenjot ekspor barang dan jasa senilai USD32 miliar ke negara-negara terdekat.
Protes dan kerusuhan yang dimulai di Irak sejak awal Oktober adalah alasan utama penurunan angka ekspor.
Amerika Serikat mengklaim sanksi terhadap Teheran sangat efektif menurunkan kekayaan Iran serta menumpulkan kemampuan berdagang dengan negara-negara lain di dunia.
Rahmani menolak kritik yang ditujukan pada pemerintah bahwa tarif tersebut telah merugikan negara dan menghambat upaya untuk mengimbangi dampak sanksi Amerika Serikat melalui peningkatan ekspor.
Iran sudah mengirimkan 135 juta metrik ton barang dan produk non-minyak mentah ke negara lain antara Maret 2018 dan Maret 2020.
Tekanan Arab Saudi pada Kuwait untuk mengurangi hubungan dagangnya dengan Iran telah menjadi lebih jelas sejak Februari ketika penyebaran pandemi virus corona baru.